Minggu, 11 Desember 2011

Cermin seekor Burung


Ketika musim kemarau baru saja mulai. Seekor burung pipit mulai merasakan tubuhnya kepanasan, lalu mengumpat pada lingkungan yang dituduhnya tidak bersahabat. Dia lalu memutuskan untuk meninggalkan tempat yang sejak dahulu menjadi habitatnya, terbang jauh ke utara, mencari udara yang selalu dingin dan sejuk.
Benar, pelan pelan dia merasakan kesejukan udara, makin ke utara makin sejuk, dia semakin bersemangat memacu terbangnya lebih ke utara lagi. Terbawa oleh nafsu, dia tak merasakan sayapnya yang mulai tertempel salju, makin lama makin tebal, dan akhirnya dia jatuh ke tanah karena tubuhnya terbungkus salju.
Sampai ke tanah, salju yang menempel di sayapnya justru bertambah tebal. Si burung pipit tak mampu berbuat apa apa, menyangka bahwa riwayatnya telah tamat.
Dia merintih menyesali nasibnya. Mendengar suara rintihan, seekor kerbau yang kebetulan lewat menghampirinya. Namun si burung kecewa mengapa yang datang hanya seekor kerbau. Dia menghardik si kerbau agar menjauh dan mengatakan bahwa makhluk yang tolol tak mungkin mampu berbuat sesuatu untuk menolongnya.
Si kerbau tidak banyak bicara, dia hanya berdiri, kemudian kencing tepat di atas burung tersebut. Si burung pipit semakin marah dan memaki maki si kerbau. Lagi-lagi si kerbau tidak bicara, dia maju satu langkah lagi, dan mengeluarkan kotoran ke atas tubuh si burung. Seketika itu si burung tidak dapat bicara karena tertimbun kotoran kerbau. Si Burung mengira lagi bahwa mati tak bisa bernapas. Namun perlahan lahan, dia merasakan kehangatan, salju yang membeku pada bulunya pelan-pelan meleleh oleh hangatnya tahi kerbau, dia dapat bernapas lega dan melihat kembali langit yang cerah. Si burung pipit berteriak kegirangan, bernyanyi keras sepuas puasnya.
Mendengar ada suara burung bernyanyi, seekor anak kucing menghampiri sumber suara, mengulurkan tangannya, mengais tubuh si burung dan kemudian menimang nimang, menjilati, mengelus dan membersihkan sisa-sisa salju yang masih menempel pada bulu si burung. Begitu bulunya bersih, si burung bernyanyi dan menari kegirangan, dia mengira telah mendapatkan teman yang ramah dan baik hati. Namun apa yang terjadi kemudian, seketika itu juga dunia terasa gelap gulita bagi si burung, dan tamatlah riwayat si burung pipit ditelan oleh si kucing.
Hmm… tak sulit untuk menarik garis terang dari kisah ini, sesuatu yang acap terjadi dalam kehidupan kita: halaman tetangga tampak selalu lebih hijau; penampilan acap menjadi ukuran; yang buruk acap dianggap bencana dan tak melihat hikmah yang bermain di sebaliknya; dan merasa bangga dengan nikmat yang sekejap. Burung pipit itu adalah cermin yang memantulkan wajah kita…

Sabtu, 26 November 2011

PUISI PATAH HATI KARENA CINTA

Ku tarik dan hembuskan nafas ini perlahan
saat renungi keadaan ... hingga ingatan ini membuat
nafas yang ku tarik dan ku hembuskan ini pun semakin kencang
Aku sempat bertanya, Kenapa kesunyian ini membuatku sepi,
dan aku benar-benar benci ...
Dalam malam yang hitam dan kelam, aku harus selalu tenggelam
dan kenapa dalam siang yang ku lalui pun hari-hariku harus seperti belati,
yang menari di urat nadi,,,
dan setelah kaupun mengerti tentang arti dari semua ketulusan ini
saat itu aku sudah ada lagi, hingga sesalmu iringi tangis,,,
Saat Jasadku di balut kain putih polos.

PUISI PATAH HATI KARENA CINTA

Ku tarik dan hembuskan nafas ini perlahan
saat renungi keadaan ... hingga ingatan ini membuat
nafas yang ku tarik dan ku hembuskan ini pun semakin kencang
Aku sempat bertanya, Kenapa kesunyian ini membuatku sepi,
dan aku benar-benar benci ...
Dalam malam yang hitam dan kelam, aku harus selalu tenggelam
dan kenapa dalam siang yang ku lalui pun hari-hariku harus seperti belati,
yang menari di urat nadi,,,
dan setelah kaupun mengerti tentang arti dari semua ketulusan ini
saat itu aku sudah ada lagi, hingga sesalmu iringi tangis,,,
Saat Jasadku di balut kain putih polos.

Sabtu, 19 November 2011

Arti Cinta Sejati

Cinta datang dari hati bukan datang dari materi. Cinta dapat mengerti bukan hanya ingin d mengeti Cinta tu saling melengkapi, Cinta tu saling mengasihi, Cinta tu saling menyanyangi, Cinta tak mengenal jarak, ruang dan waktu. Kr cinta selau ada dmana qt brada. N yg terpenting, Cinta tu saling percaya bukan saling curiga. Thulah hakikat cinta [...]

Kamis, 03 November 2011

Arti Pertemanan

      Saat saya mulai masuk di kelas X , saya belum mengenal banyak teman . Dan setelah beberapa hari di kelas X , saya mulai mengenal satu per satu teman saya . Dari mulai laki-laki sampai bahkan perempuan . Setelah beberapa minggu kemudian teman-temanku mulai bertambah .Dan dari situlah saya mulai mengerti akan artinya pertemanan .
       Pada suatu hari saya mengalami kesulitan , kemudian teman-teman menghampiri saya dan mereka membantu saya menyelesaikan kesulitan yang sedang saya hadapi . Dari situ kesulitan yang saya hadapi sedikit berkurang .
       Namun kelas X segera berakhir dan satu per satu dari teman-teman saya pisah . Tetapi disaat itu saya meminta nomor teman-teman saya agar pertemanan kita tidak bubar ditengah jalan .
       Dan dari situlah saya mulai paham arti pertemanan itu sangat penting .

Minggu, 16 Oktober 2011

the story of lake toba

Once upon a time, there was a man who was living in north Sumatra. He lived in a simple hut in a farming field. The did some gardening and fishing for his daily life.
One day, while the man was do fishing, he caught a big golden fish in his trap. It was the biggest catch which he ever had in his life. Surprisingly, this fish turned into a beautiful princess. He felt in love with her and proposed her to be his wife. She said; "Yes, but you have to promise not to tell anyone about the secret that I was once a fish, otherwise there will be a huge disaster". The man made the deal and they got married, lived happily and had a daughter.
Few years later, this daughter would help bringing lunch to her father out in the fields. One day, his daughter was so hungry and she ate his father’s lunch. Unfortunately, he found out and got furious, and shouted; “You damned daughter of a fish”. The daughter ran home and asked her mother. The mother started crying, felt sad that her husband had broke his promise.
Then she told her daughter to run up the hills because a huge disaster was about to come. When her daughter left, she prayed. Soon there was a big earthquake followed by non-stop pouring rain. The whole area got flooded and became Toba Lake. She turned into a fish again and the man became the island of Samosir.

Kamis, 29 September 2011

Suasana di PAI ( Pantai Alam Indah )

PAI adalah pantai yang banyak di kunjungi oleh warga kota Tegal maupun luar kota Tegal karena pantainya sangat indah , apalagi pada waktu sore hari ketika matahari mau terbenam  , kita sebagai warga  kota tegal harus bangga memikinya...........